10 JENIS KATARAK DAN CARA PENCEGAHANNYA

10 JENIS KATARAK DAN CARA PENCEGAHANNYA

Katarak merupakan suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Secara umum katarak dapat berkembang secara perlahan dan pada awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu pengelihatan dan membuat penderita terasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.

Penyebab Katarak

Penyebab yang sering ditemukan ialah akibat proses penuaan atau trauma yang mengakibatkan perubahan pada jaringan mata. Lensa mata sebagian besar terdiri dari air dan protein. Seiring bertambahnya usia, lensa menjadi tebal dan tidak fleksibel. Hal ini menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata, yang akhirnya mengakibatkan pandangan menjadi kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecokelatan ringan, tetapi semakin memburuk seiring bertambahnya waktu.

Baca Juga: Katarak Adalah Penyebab Kebutaan Terbesar

Jenis-Jenis Katarak

Jenis Katarak ini terdiri dari beberapa hal. Diantaranya jenis Katarak berdasar penyebab, usia, dan berdasar tingkat kekeruhan lensa.
Berikut ini, jenis Katarak berdasar penyebabnya :

1.Katarak Traumatik
Katarak traumatik adalah Katarak yang disebabkan oleh adanya cedera pada bola mata. Hal-hal yang bisa menyebabkan cedera di area mata, diantaranya:
–  Suhu panas
– Bahan kimia
– Serpihan batu, dll

2.Katarak Komplikata

Katarak Komplikata adalah katarak yang terjadi akibat infeksi, pemakaian steroid dalam jangka waktu lama, dan bisa juga diakibatkan oleh penyakit kencing manis. Kekeruhan pada Katarak Komplikata ini bisa terjadi akibat riwayat penyakit Uveitis Kronis atau berulang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit uveitis itu sendiri atau karena proses pengobatan untuk mengatasi penyakit tersebut.

3.Pseudoexfoliasi
Katarak Pseudoexfoliasi adalah Katarak yang disertai dengan adanya material yang menyebakan kelainan lain, seperti:
– Glaukoma
– Lensa yang goyah
Selain disebabkan faktor usia, Katarak jenis ini juga disebabkan oleh penyakit lain yang bisa terjadi pada usia relatif muda sekaligus.

Baca Juga : Persiapan Operasi Katarak Pada Penderita Diabetes

Berikut ini, jenis Katarak berdasar letak atau tingkat kekeruhan pada lensa :

4. Katarak Nuklir
Katarak nuklir adalah kekeruhan yang terbentuk di bagian tengah lensa. Jenis Katarak ini paling sering ditemui pada Lansia (lanjut usia). Katarak Nuklir berisiko sangat besar terjadi pada lansia yang memiliki rabun dekat.

5. Katarak Kortikal
Katarak Kortikal adalah kekeruhan yang tidak merata dan terjadi di tepi luar pinggiran lensa atau di area yang dikenal sebagai Korteks. Katarak jenis ini akan membentuk area putih seperti jari-jari roda yang mengelilingi lensa. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tersebar dan membuat penderitanya merasa silau atau mengalami penglihatan kabur.

Biasanya, penderita Katarak kortikal mengalami beberapa masalah penglihatan yang dapat dengan mudah dirasakan, seperti:
– Kesulitan mengemudi di malam hari
– Sulit melihat objek yang jauh
– Perlahan sulit membedakan warna
Orang yang menderita Diabetes Melitus, umumnya berisiko sangat tinggi untuk terkena jenis katarak ini.

6. Katarak Subcapsular
Katarak Subcapsular adalah Katarak dengan 2 jenis, yakni kekeruhan yang terjadi di area belakang atau depan lensa.

– Katarak Subscapsular Posterior, kekeruhan yang terbentuk di belakang area lensa, tepat di jalur cahaya saat melewati lensa
(biasanya disebabkan oleh Diabetes Melitus).
– Katarak Subcapsular Anterior, kekeruhan yang terletak di depan lensa (biasanya disebabkan oleh cedera)
Katarak subcapsular cenderung berkembang lebih cepat dari berbagai jenis katarak lainnya. Pada umumnya, penderita katarak jenis ini mengalami kesulitan saaat melihat jauh dan sangat silau, membaca terasa kabur. Gejala pada Katarak jenis ini terbilang sangat mengganggu.

7. Katarak Matur
Katarak Matur adalah kekeruhan yang terjadi pada seluruh lensa. Katarak jenis ini, membuat penderitanya sama sekali tidak melihat bayangan. Bahkan, penderita Katarak Matur tidak dapat melihat atau mengenali objek di depannya.

Baca Juga : Katarak Pada Bayi

Berikut ini, jenis Katarak berdasar usianya:

8. Katarak Senilis
Katarak Senilis adalah jenis katarak yang terjadi karena faktor usia. Sebagian besar penderita Katarak Senilis adalah orang lanjut usia (lansia), atau orang di atas usia 50 tahun. Selain itu, Katarak jenis ini juga dapat terjadi akibat faktor penyerta lain seperti: Diabetes Melitus (DM), Hipertensi, dan penyakit lain yang mengganggu metabolism mata lainnya.

9. Katarak Juvenil
Katarak Juvenil adalah salah satu jenis Katarak pada usia remaja, yakni usia di atas 1 sampai dengan 23 tahun. Sebagian besar masyarakat mengenal Katarak terjadi pada orang tua atau lansia (lanjut usia) saja. Namun faktanya, setiap manusia memiliki risiko menderita Katarak.

Katarak juvenile merupakan Katarak lembek yang terdapat pada orang muda atau remaja. Katarak jenis ini, secara umum terjadi 1 dalam setiap 2000 kelahiran hidup. Katarak ini terjadi akibat gangguan pada perkembangan normal lensa. Prevalensi pada negara berkembang sekitar 2-4 tiap 10.000 kelahiran hidup. Artinya, angka prevelansi atau perkiraan tersebut dapat terjadi di Indonesia.

10. Katarak Kongenital
Katarak Kongenital adalah Katarak pada bayi yang terjadi karena adanya permasalahan pada saat kehamilan. Masalah kehamilan yang terjadi ini karena ibu hamil yang mengalami infeksi seperti Toksoplasma (TORCH) , Rubella, dll. Hal ini yang menyebabkan perkembangan bayi terganggu, sehingga janin mengalami kekeruhan pada lensa dan menderita Katarak saat dilahirkan.

Baca Juga : Vitamin Pencegah Katarak

 

Cara mencegahnya sebenarnya dapat dilakukan sedini mungkin. Pada dasarnya, semua kembali kepada pola hidup dan gaya hidup masing-masing. Berikut cara atau upaya mencegah Katarak yang bisa anda lakukan:

 

  1. Melakukan pemeriksaan mata rutin ke dokter spesialis mata, khususnya bagi Anda yang memiliki faktor risiko Katarak
  2. Melindungi mata dari benturan atau trauma benda asing
  3. Menghindari dan mleindungi mata dari paparan sinar matahari yang terlalu lama, Anda dapat menggunakan kacamata yang dapat melindungi dari sinar ultraviolet baik UVA dan UVB
  4. Menjaga kadar gula darah agar tetap normal
  5. Membatasi aktivtas atau kebiasaan menyetir di malam hari
  6. Memastikan pencahayaan di rumah dalam kondisi terbaik
  7. Menggunakan kacamata saat membaca (terlebih bagi Anda yang mengalami kelainan refraksi)

Baca juga : Periksa mata aman saat pandemi

Ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Untuk melakukan pemeriksaan mata dan tindakan operasi Katarak, Anda dapat mengatur jadwal dengan dokter spesialis mata Klinik Mata KMU. Sesuaikan jadwal dan jenis layanan yang anda butuhkan di Klinik Mata KMU terdekat di kota Anda.

 

Comments

Popular posts from this blog

Berikutnya 6 Hal Yang Harus Anda Lakukan Untuk Sukses untuk Harga Jam Tangan Fossil

Bibit Kambing Alpine Inggris - Ponorogo

Kambing Nubian 3